Written by Administrator |
Sunday, 25 January 2009 22:15 |
Selama bertahun-tahun guru yang mengajar kompetensi keahlian produktif diabaikan keterlibatannya dalam kelulusan siswa.Kelulusan ditentukan oleh tiga mata pelajaran yaitu; Bahasa Indonesia, Matematikan dan Bahasa Inggris.Padahal komponen untuk menentukan kelulusan siswa sangat banyak diantara salah satu komponen kemampuan psikomotorik siswa dalam mempelajari kompensi produktif. Kompetensi produktif sangat sentral sekali dalam untuk mengetahui kemampuan siswa dalam ketrampilan mengaktualisasikan di dunia kerja. Selama ini terjadi kegamangan guru dalam hal UAN, dimana pemerintah seolah-olah tidak melibatkannya. Hal itu kalau kita renungkan akan berfikir ketika terjadi koreksi bersama (koreksi silang) apa yang dilakukan guu-guru terjadi tawar menawar dalam pemberian skor, dari pemberian skor minimal kemudian skor maksimal hal itu memang tidak dapat dipungkiri lagi dan sudah menjadi rahasia umum bahwa koreksi bersama menyebabkab ketidak jujuran si guru tersebut. Ada istilah siswa diajar sendiri, di evaluasi sendiri, dan dinilai sendiri maka, nilainya pasti diatas batas lulus. Nah ini sulitnya seorang guru untuk bertindak objektif dalam menilai siswa. Dengan adanya UAN produktif sangat positif sekali dalam memasuki kompetensi dunia kerja yang semakin ketat bahwa siswa diajar oleh guru, dievaluasi oleh asesor (industri), dinilai asesor, karena yang akan menerima siswa bekerja kan asesor (industri)
|
Last Updated on Sunday, 25 January 2009 22:36 |